Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Petualangan Liburan

Pada pagi hari yang cerah, Rudy bersama kedua orang tuanya pergi ke Sekolah Menengah Pertama (SMP ) Negeri 73. Saat Rudy melihar rapornya, ia merasa senang sekali. Selain karena nilainya di atas rata-rata, ia juga memasuki libur panjang sekolah. Jadi, kedua orang tuanya mengajak untuk pulang ke kampung halamannya. Sampailah Rudy di kampung halamannya. 

“Selamat datang Rudy! Mari ke kamarku!” Sambut Habib ( sepupu Rudy) dengan gembira.  Mereka bedua pun memasuki kamar Habib. Di sana banyak sekali buku yang ada di rak buku. Habib suka sekali membaca buku tentang alam.

“Sebenarnya, nanti sore aku ingin menjelajahi hutan. Apakah kamu mau ikut?” tanya Habib, nada bicaranya seakan merahasiakan.

“Aku mau ikut! Tapi apakah kita tidak akan tersesat?” tanya Rudy.

“Insyaallah, tidak” jawab Habib meyakinkan.

Azan Zuhur pun berkumandang. Rudy dan Habib pun berangkat ke masjid di dekat rumah mereka. Tepat pukul 4 sore, Rudy dan Habib berpamitan untuk ke luar rumah. Setelah itu, Rudy dan Habib membawa beberapa batang tebu, sebuah balok kayu, dan senter baterai.

“Apa yang kamu lakukan di hutan nanti?” tanya Rudy, karena bawaan Habib sangat Banyak.

“Kita akan menjelajah hutan dan akan pulang sebelum magrib” jelas Habib. Ia pun menarik tangan Rudy menuju hutan.

Mereka pun pergi ke hutan belantara. Katanya, banyak hewan buas yang berkeliaran, hutannya juga sangat lebat. Sehingga susah, untuk mencari jalan keluar. Mereka menyusuri jalan setapak. Lama-kelamaan jalan itu pun berubah menjadi tanah lapang. Ada tiga jalan setapak di depan mereka.

“Jalan mana yang akan kamu pilih”? Tanya Rudy kepada Habib dengan raut muka yang bingung.

“Ikut saja aku! Aku sudah berpengalaman melewati hutan belantara!” perintah Habib. Habib langsung menarik tangar Rudy ke arah ketiga jalan setapak.

Mereka pun memilih jalan setapak kedua. Di depan mereka, terdapat buaya yang sangat besar. Buaya itu mendekati mereka. Habib memberi aba-aba.

“Kamu siap-siap, satu… dua…tiga, lari…! perintah Habib. Lalu, mereka berbalik badan dan lari dengan kencang.

Mereka pun berlari tanpa arah. Hingga, mereka berhenti di antara lebatnya pepohonan. Rudy dan Habib pun kebingungan. Tidak ada jalan setapak yang mereka lewati lagi. Hanya ada Semak belukar dan pepohonan yang lebat. 

“Bagaimana kita mencari jalan pulang? Sudah tidak terlihat lagi jalan yang kita lewati” tanya Rudy dengan raut muka panik.

“Jangan panik, Rudy! Mari kita mencari jalan setapak lain!” ajak Habib sambil menyembunyikan kepanikannya.

Mereka pun mencari jalan setapak lain di hutan belantara tersebut. Rudy dan Habib berteriak meminta tolong. Hanya gema suara mereka yang terdengar.

Srek…, tiba-tiba sesuatu bergerak di semak belukar. Ada ular berbisa mengendap-endap di balik semak belukar. Rudy dan Habib terdiam sejenak. Ular itu mendekati Habib.

“Rudy! Alihkan perhatiannya dariku” perintah Habib. 

Suasana hutan menjadi mencekam karena mereka berdua berhadapan langsung dengan sang ular. Rudy pun mengalihkan padangan sang ular. Buk… Habib memukul kepala sang ular dengan kayu yang dibawanya. Ular itu pun kehilangan kesadaran.

“Ayo kita lanjutkan perjalanan pulang!” Sorak Habib dengan semangat.

Ketika Rudy melihat jam analognya, jarum jam menunjukkan pukul setengah enam sore. Tiba-tiba, mereka berdua mendengar suara azan magrib berkumandang. 

“Habib! Ayo kita cari sumber suara itu!” Ajak Rudy dengan sangat senang.

Mereka pun berlari menuju suara azan Magrib berkumandang. Ternyata, itu adalah masjid desa Habib. Mereka pun salat di masjid tersebut, lalu kembali ke rumah Habib.

Penulis: Alif Kenzi Basuki, Kelas 8A MTs Al Irsyad Tengaran.Lolos kurasi dalam lomba menulis cerita anak 2024 dengan tema "Liburan" oleh SIP Publisher.




Posting Komentar untuk " Petualangan Liburan"